Express your feelings

Rim
2 min readApr 3, 2020
image source by m.blog.naver.com on pinterest

Suatu hari, aku mengirim pesan kepada seorang penulis favoritku. Aku mengatakan bahwa aku menyukai tulisan-tulisannya. Dia merespon dengan mengirimkan balasan yang berisi ucapan terimakasih. Aku benar-benar senang luar biasa. Aku ingin mengajaknya mengobrol lebih lama dan mengungkapkan perasaanku lebih banyak kepadanya, tetapi aku tidak tahu bagaimana caranya. Jadi, yang bisa kulakukan hanya memencet tombol ‘love’ di bawah pesannya.

Aku lantas meng-capture isi pesanku tersebut dan mengirimkannya kepada salah seorang temanku. Aku mengatakan kepadanya bahwa aku begitu bahagia karena berhasil berbalas pesan dengan penulis yang kusukai selama ini. Dan, aku mengatakan bahwa aku sedih karena ingin mengirimkan pesan yang lebih panjang, tetapi tidak tahu bagaimana harus mengekspresikannya.

Lalu, kau tahu apa respon temanku?

Dia bilang, “Aku tidak tahu karena aku tidak pernah melakukan hal ‘macam-macam’ seperti itu.”

Aku tentu merasa tersinggung membaca pesannya. Bagaimana bisa aku yang mengirimkan pesan kepada penulis favoritku dibilang melakukan hal ‘macam-macam’. Hatiku benar-benar sakit saat itu dan memutuskan untuk tidak membalas pesannya lagi. Dan, aku berjanji tidak akan menceritakan apapun lagi kepadanya.

Memang apa yang salah dari mengungkapkan perasaan?

Tidak ada yang salah. Terlebih untuk seseorang yang begitu kau hormati. Seseorang yang sudah memberikan sesuatu yang sangat berharga untukmu.

Bagiku, penulis favoritku adalah seseorang yang telah memberikan sesuatu yang sangat berarti bagiku melalui tulisan-tulisannya. Dengan membaca karya-karyanya aku tidak lagi merasa sendirian. Aku mendapat semangat tidak langsung darinya untuk terus menulis dan menulis. Bagiku, setiap membaca ceritanya menjadi semacam ‘self-healing’ untukku?

Lalu, apakah salah jika aku mengungkapkan kepadanya betapa aku sangat menyukai karya-karyanya?

Aku pikir tidak.

Tidak salah untuk mengungkapkan perasaanmu.

Yang salah adalah mereka yang tidak bisa mendengarkan. Ada banyak hal yang bisa kamu bagikan dan ada banyak hal yang penting untuk didengarkan di dunia ini. Jangan cemas untuk mengatakan perasaanmu dan jangan bosan untuk mendengarkan orang lain. Mereka yang menolak mendengarkan adalah orang-orang yang menutup mata dan hatinya dari hal-hal menarik dan menyenangkan. Kamu tidak salah dengan mengekspresikan perasaanmu. Hanya saja kamu belum menemukan siapa pendengar terbaikmu.

Malam ini, aku memutuskan untuk mengganti pertanyaanku tentang ‘siapa yang bisa menjadi pendengarku?’ menjadi ‘bisakah aku menjadi pendengar yang baik untuk orang lain?’

-

--

--

Rim

I’m not very good at capturing moments with a camera, but I can capture moments with my words. — rimaliem15