WHEN YOU SAY ‘GOOD NIGHT’

Rim

--

Image source : odd_vs on twitter

Tidak ada yang perlu disesali dari sebuah perpisahan. Dan, tidak ada yang bisa disalahkan dari keputusan yang telah kami ambil. Kenyataan bahwa kami sama saling menerima keinginan masing-masing; bahwa memang tidak ada alasan untuk kami bersama lagi.

Dan, perpisahan tidak selalu berujung pada melupakan. Berpisah darinya tidak membuatku berusaha untuk melupakan tentangnya dan semua kenangan yang pernah ada. Tahun-tahun tanpa dirinya malah membuatku lebih bisa memahaminya. Memahami alasan mengapa kami pernah jatuh cinta dan memutuskan berpisah begitu saja.

“Sepertinya, bukan tentang ruang sendiri, kita hanya perlu mengakhiri,” ucapnya di suatu malam yang tenang.

Angin berhembus cukup dingin. Tapi, aku menyambut ucapannya dengan sebuah senyuman dan anggukan. Dia tersenyum dan aku membalas senyum itu dengan sebuah pelukan hangat.

Tidak ada sesuatu dramatis tentang perpisahan kami. Ia melepas pelukanku, kemudian mengucapkan, “Selamat malam.”

Dan, kami tahu, semenjak ia mengucap ‘selamat malam’ kala itu, maka semuanya tak akan lagi pernah sama. Sekalipun jika pada akhirnya, takdir mempertemukan kami kembali, puing-puing yang retak itu tak akan pernah menjadi sesuatu yang utuh lagi. Namun, perpisahan kami bukan sesuatu yang harus disesali.

— — —

Author Note :

Hallo! Ini adalah salah satu ficlet (cerita mini) yang pernah aku publish di akun wordpressku dengan judul Lullaby. Ini adalah link wordpressku: di sini.

Aku ingin memulai memposting tulisanku di Medium. Semoga kalian suka

--

--

No responses yet

Write a response